Bekam Untuk Darah Tinggi
Memahami terapi bekam
Bekam, atau terapi bekam, adalah metode pengobatan kuno yang telah digunakan sejak zaman Mesir kuno dan Arab[1]. Istilah “bekam” berasal dari bahasa Arab yang berarti “menghisap” atau “mengeluarkan darah” dan merupakan teknik pengobatan yang melibatkan penempatan cangkir pada tubuh[2]. Bekam bertujuan untuk mengeluarkan darah statis yang mengandung racun dari tubuh manusia[3]. Ada berbagai jenis teknik bekam yang digunakan, termasuk bekam kering dan bekam basah, yang masing-masing memiliki tujuan dan manfaat yang berbeda[4].
Salah satu konsep utama dalam bekam adalah untuk mencapai manfaat kesehatan dengan membersihkan darah kotor dari tubuh[5]. Dalam konteks tekanan darah tinggi, bekam dianggap dapat membantu menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi[6]. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa bekam dapat membantu menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi, memberikan pengobatan alternatif yang potensial[7]. Manfaat lain dari bekam untuk kesehatan termasuk peningkatan aliran darah ke kulit, peningkatan toleransi terhadap rasa sakit, serta pemeliharaan sifat biomekanik kulit[8].
Bekam merupakan terapi tradisional yang diyakini dapat memberikan manfaat kesehatan, terutama bagi penderita tekanan darah tinggi[6]. Dengan cara kerja menyedot dan mengeluarkan darah, bekam dianggap dapat membantu mengurangi tekanan darah pada pasien hipertensi[5]. Studi tentang efek terapi bekam terhadap tekanan darah pada pasien hipertensi menunjukkan bahwa bekam basah dapat memberikan hasil yang positif dalam mengurangi tekanan darah pada pasien hipertensi[9]. Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang terapi bekam, dapat dipertimbangkan sebagai salah satu pendekatan pengobatan yang holistik untuk menangani tekanan darah tinggi.
Menjelajahi hubungan antara terapi bekam dan tekanan darah tinggi
Terapi bekam, sebuah praktik tradisional yang melibatkan pembuangan darah stagnan atau kental yang diyakini mengandung racun dari dalam tubuh, telah lama dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan, termasuk potensinya untuk mengatasi hipertensi atau tekanan darah tinggi. Terapi tradisional ini, yang sering dilakukan oleh praktisi terlatih, dianggap membantu mengatur tingkat tekanan darah, meskipun kemanjurannya telah menjadi bahan perdebatan antara kepercayaan tradisional dan penelitian ilmiah [6]. Penelitian terbaru, seperti penelitian yang dilakukan di Pusat Pengobatan Alternatif Miftahusyifa Kota Bengkulu pada bulan Maret 2020, telah mengeksplorasi efek terapi bekam terhadap penurunan tekanan darah pada individu dengan hipertensi [10]. Hasil penelitian ini, termasuk penurunan tingkat tekanan darah yang signifikan pada pasien hipertensi pasca terapi bekam, mendukung kepercayaan tradisional mengenai potensi bekam untuk memberikan dampak positif terhadap regulasi tekanan darah[11][12].
Penyelidikan ilmiah terhadap terapi bekam telah menjelaskan mekanisme bagaimana praktik tradisional ini dapat mempengaruhi pengaturan tekanan darah. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa bekam dapat memiliki berbagai efek fisiologis, seperti meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, meningkatkan kesejahteraan fisik, dan meningkatkan fungsi ekskresi kulit [13]. Studi seperti yang diterbitkan dalam Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik pada tahun 2016 telah menyoroti potensi terapi bekam untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi, terutama melalui pengaruh oksida nitrat yang diproduksi oleh lapisan dalam pembuluh darah[14][15] . Temuan ini menunjukkan bahwa terapi bekam tidak hanya menawarkan pendekatan holistik terhadap kesehatan dan kesejahteraan tetapi juga secara spesifik menargetkan mekanisme yang berkaitan dengan pengendalian tekanan darah pada individu dengan hipertensi.
Efektivitas terapi bekam dalam menurunkan tekanan darah pada individu dengan hipertensi telah didukung lebih lanjut oleh tinjauan sistematis dan meta-analisis [16]. Analisis komprehensif ini telah mensintesis temuan penelitian yang ada untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang dampak bekam terhadap pengaturan tekanan darah. Bukti yang konsisten mengenai kemampuan terapi bekam untuk mengurangi tingkat tekanan darah pada pasien hipertensi menggarisbawahi nilai potensial dari mengintegrasikan praktik tradisional ini ke dalam pendekatan holistik untuk mengelola hipertensi [17]. Meskipun penelitian lebih lanjut mungkin diperlukan untuk menjelaskan mekanisme yang tepat dan efek jangka panjang terapi bekam terhadap pengaturan tekanan darah, penelitian saat ini menunjukkan bahwa praktik tradisional ini menjanjikan dalam mendukung individu dengan hipertensi dalam mencapai hasil kesehatan yang lebih baik.
Manfaat terapi bekam untuk tekanan darah tinggi
Terapi bekam telah terbukti memiliki manfaat signifikan dalam menurunkan tingkat tekanan darah pada penderita hipertensi[6]. Bekam, sebagai terapi tradisional, diyakini dapat membantu mengatasi masalah hipertensi atau tekanan darah tinggi. Penelitian oleh Akbar, Noor & Mahati dari Universitas Diponegoro pada tahun 2013 menunjukkan bahwa terapi bekam memiliki efek yang signifikan dalam menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi[18]. Bekam dapat mengurangi baik tekanan darah sistolik maupun diastolik secara signifikan, serta memainkan peran dalam merangsang reseptor khusus yang terkait dengan penyusutan dan perluasan pembuluh darah (Baroreseptor)[19]. – Bekam membantu merangsang reseptor khusus yang terkait dengan penyusutan dan perluasan pembuluh darah (Baroreseptor). – Terapi bekam dapat mengurangi tekanan darah sistolik dan diastolik secara signifikan.
Selain menurunkan tekanan darah, terapi bekam juga dapat meningkatkan sirkulasi darah dalam tubuh[15]. Dengan merangsang reseptor khusus, bekam membantu meningkatkan pasokan darah ke seluruh tubuh sehingga sirkulasi darah dalam tubuh meningkat. Hal ini dapat membantu dalam: – Memperbaiki sirkulasi darah yang buruk. – Meningkatkan pasokan oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Penelitian yang dilakukan pada pasien hipertensi menunjukkan bahwa terapi bekam dapat meningkatkan sirkulasi darah secara signifikan, memberikan manfaat tambahan bagi kesehatan fisik mereka[20].
Selain menurunkan tekanan darah dan meningkatkan sirkulasi darah, terapi bekam juga dapat membantu mengurangi stres dan memberikan efek relaksasi pada tubuh[19]. Efek relaksasi dari terapi bekam dapat membantu mengurangi ketegangan otot dan vasodilatasi umum, yang kemudian secara bertahap menurunkan tekanan darah. Bekam juga dapat membantu dalam: – Mengurangi stres dan kecemasan. – Memberikan efek relaksasi pada tubuh secara keseluruhan. Dengan menggabungkan manfaat penurunan tekanan darah, peningkatan sirkulasi darah, dan pengurangan stres melalui terapi fisik, individu dapat mengalami peningkatan kesehatan fisik dan mental secara menyeluruh[17].
Mempersiapkan sesi terapi bekam
Sebelum memulai sesi terapi bekam untuk tekanan darah tinggi, penting untuk memulai dengan berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan untuk memastikan keamanan dan kesesuaian pengobatan pelengkap ini [21]. Di Indonesia, bekam sebagai pengobatan komplementer diakui dan diatur oleh pemerintah, dengan menekankan pentingnya mencari bimbingan dari profesional kesehatan [13]. Mendiskusikan niat Anda untuk menjalani terapi bekam dengan penyedia layanan kesehatan dapat membantu dalam: – Memahami potensi risiko atau kontraindikasi – Menjajaki integrasi bekam dengan rencana pengobatan yang ada – Menerima saran yang dipersonalisasi berdasarkan kondisi kesehatan spesifik Anda Konsultasi awal ini penting untuk pengalaman bekam yang aman dan efektif yang disesuaikan dengan kebutuhan dan status kesehatan pribadi Anda.
Memilih terapis bekam yang berkualifikasi dan berpengalaman sangat penting untuk memastikan kualitas dan keamanan sesi terapi [22]. Saat memilih terapis bekam untuk pengobatan tekanan darah tinggi, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor seperti: – Sertifikasi dan pelatihan terapi bekam – Reputasi dan ulasan dari klien sebelumnya – Kepatuhan terhadap protokol kebersihan dan keselamatan – Kemampuan untuk menyesuaikan perawatan berdasarkan kebutuhan individu Terapis yang terampil dapat memberikan sesi bekam yang profesional dan efektif, meminimalkan risiko komplikasi dan memaksimalkan potensi manfaat terapi.
Memahami prosedur dan potensi efek samping terapi bekam sangat penting sebelum menjalani pengobatan [8]. Terapi bekam melibatkan pembuatan isapan pada kulit untuk merangsang aliran darah dan mempercepat penyembuhan. Beberapa hal penting yang perlu dipertimbangkan mengenai terapi bekam untuk tekanan darah tinggi meliputi: – Prosedur ini biasanya menyebabkan kemerahan sementara, bengkak, dan tanda melingkar pada kulit[23]. – Terapi bekam telah terbukti menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi, berkontribusi terhadap peningkatan kualitas hidup[24][17]. – Meskipun terapi bekam umumnya aman, penting untuk mewaspadai potensi efek samping dan mendiskusikannya dengan penyedia layanan kesehatan Anda. Mendapatkan informasi lengkap tentang prosedur dan dampaknya dapat membantu Anda menjalani terapi bekam untuk tekanan darah tinggi dengan percaya diri dan jelas.
Apa yang diharapkan selama sesi terapi bekam
Sebelum sesi terapi bekam untuk tekanan darah tinggi, persiapan area perawatan yang tepat sangat penting untuk memastikan efektivitas dan keamanan [8]. Terapis biasanya akan membersihkan kulit secara menyeluruh untuk menghilangkan kotoran atau minyak yang dapat mengganggu pengisapan cangkir. Selain itu, terapis mungkin bertanya kepada individu tentang bidang tertentu yang menjadi perhatian atau fokus sesi tersebut, seperti menargetkan titik akupresur yang berkaitan dengan pengaturan tekanan darah. Memastikan lingkungan yang bersih dan cocok untuk terapi dapat membantu mengoptimalkan manfaat bekam dalam penanganan hipertensi.
Selama sesi terapi bekam, cangkir ditempelkan pada titik akupresur tertentu di tubuh, diyakini dapat membantu mengatur tekanan darah[6]. Sensasi yang dialami selama terapi bekam dapat berbeda-beda pada setiap orang, beberapa orang merasakan sensasi menarik atau menyentak dengan lembut saat bekam menciptakan efek vakum pada kulit [26]. Penerapan cangkir pada titik-titik strategis bertujuan untuk merangsang aliran darah, meningkatkan relaksasi, dan berpotensi menurunkan indikator tekanan darah dengan meningkatkan sensitivitas baroreseptor [27]. Pendekatan yang ditargetkan dalam terapi bekam ini dapat berkontribusi pada efektivitas pengobatan tekanan darah tinggi secara keseluruhan.
Individu yang menjalani terapi bekam untuk tekanan darah tinggi mungkin mengalami berbagai sensasi selama sesi bekam, termasuk rasa hangat, kesemutan, atau sensasi tekanan ringan di tempat bekam [8]. Sensasi ini sering digambarkan sebagai terapi dan menenangkan, meningkatkan rasa relaksasi dan kesejahteraan. Selain itu, terapi bekam dapat merangsang sekresi hormon β-endorfin, yang memberikan efek anti nyeri dan dapat membantu mengurangi tingkat kecemasan [28]. Secara keseluruhan, pengalaman dan sensasi unik yang dirasakan selama terapi bekam untuk tekanan darah tinggi dapat berkontribusi terhadap potensi manfaatnya dalam meningkatkan relaksasi dan mendukung kesejahteraan secara keseluruhan.
Perawatan dan tindak lanjut pasca bekam
Terapi bekam, pengobatan tradisional yang diyakini dapat membantu mengatasi hipertensi atau tekanan darah tinggi, telah mendapat perhatian karena potensi manfaatnya [6]. Penelitian seperti yang dilakukan di Klinik Terapi Keperawatan Holistik di Desa Tamansari Kecamatan Dringu Problinggo menunjukkan hasil yang menjanjikan mengenai efektivitas terapi bekam dalam menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa terapi bekam memang dapat menyebabkan penurunan tingkat tekanan darah pada individu dengan hipertensi, menjadikannya terapi pelengkap yang berharga untuk mengelola kondisi ini [26]. Selain itu, terapi bekam telah diakui kemampuannya dalam menurunkan kadar lemak berbahaya dan kolesterol (LDL), yang sering dikaitkan dengan hipertensi, dislipidemia, dan intoleransi glukosa [30].
Selain menerima terapi bekam, individu yang menjalani pengobatan hipertensi harus mengikuti rekomendasi khusus untuk hidrasi dan istirahat untuk mengoptimalkan efek terapi [14]. Hidrasi yang tepat sangat penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan dan mendukung proses penyembuhan alami tubuh. Istirahat dan relaksasi yang cukup juga dapat memainkan peran penting dalam mengelola tingkat tekanan darah dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan. Dengan memasukkan rekomendasi ini ke dalam rutinitas sehari-hari, individu dapat meningkatkan manfaat terapi bekam dan mendukung perjalanan mereka menuju pengendalian tekanan darah yang lebih baik dan peningkatan hasil kesehatan.
Memantau tingkat tekanan darah secara teratur dan menjadwalkan sesi tindak lanjut sesuai kebutuhan merupakan komponen penting dari perawatan pasca bekam bagi individu dengan hipertensi [6]. Dengan melacak perubahan tekanan darah dari waktu ke waktu, individu dan penyedia layanan kesehatan dapat menilai efektivitas terapi bekam dan membuat keputusan berdasarkan informasi tentang strategi pengobatan di masa depan. Menjadwalkan sesi tindak lanjut berdasarkan kebutuhan individu dan respons pengobatan memungkinkan perawatan yang dipersonalisasi dan penyesuaian terhadap pendekatan terapeutik jika diperlukan. Pendekatan komprehensif terhadap perawatan pasca bekam ini memastikan bahwa individu menerima dukungan dan pemantauan berkelanjutan untuk mengelola tekanan darah mereka secara efektif dan menjaga kesehatan dan kesejahteraan mereka secara keseluruhan [20].
Potensi risiko dan kontraindikasi terapi bekam untuk tekanan darah tinggi
Terapi bekam, sebuah praktik tradisional yang diyakini dapat menurunkan tekanan darah tinggi atau hipertensi, telah mendapat perhatian karena potensi manfaatnya dalam menangani kondisi ini [25]. Salah satu mekanisme yang diusulkan dimana terapi bekam dapat mempengaruhi tekanan darah adalah dengan meningkatkan aliran darah ke kulit [8]. Peningkatan aliran darah ini diduga memberikan berbagai efek pada tubuh, termasuk meningkatkan toleransi rasa sakit, menjaga sifat biomekanik kulit, dan mengurangi peradangan [22]. Penelitian telah menunjukkan bahwa terapi bekam dapat membantu menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi, yang menunjukkan potensi dampak positif pada kesehatan jantung [20]. Selain itu, bekam disarankan untuk mengeluarkan “darah kotor” yang mengandung kolesterol tinggi ke permukaan kulit, sehingga berpotensi membantu menurunkan kadar kolesterol dan meningkatkan sirkulasi[31].
Meskipun terdapat manfaat potensial dari terapi bekam untuk tekanan darah tinggi, penting untuk mempertimbangkan risiko dan kontraindikasi yang terkait [6]. Salah satu efek samping yang umum dari terapi bekam adalah reaksi kulit atau memar akibat hisapan yang dihasilkan oleh bekam, yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau perubahan warna pada kulit [4]. Individu juga mungkin mengalami reaksi alergi terhadap bahan yang digunakan dalam bekam, hal ini menunjukkan pentingnya penggunaan peralatan steril dan zat hipoalergenik untuk meminimalkan efek samping [8]. Selain itu, terapi bekam dikontraindikasikan pada individu dengan kondisi medis tertentu, seperti: – Gangguan pendarahan – Infeksi atau lesi kulit – Kehamilan – Edema parah Sangat penting bagi individu yang mempertimbangkan terapi bekam untuk tekanan darah tinggi untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan guna menilai kesesuaian pengobatan ini berdasarkan riwayat kesehatan dan status kesehatan saat ini.
Selain reaksi kulit dan alergi, pertimbangan lain ketika menggunakan terapi bekam untuk tekanan darah tinggi adalah potensi dampaknya pada individu dengan kondisi medis tertentu [6]. Terapi bekam, meskipun diyakini memiliki efek menguntungkan pada tekanan darah, mungkin tidak cocok untuk semua orang karena berpotensi memperburuk masalah kesehatan tertentu. Individu dengan kondisi seperti: – Varises – Trombosis vena dalam – Hipertensi berat harus berhati-hati atau menghindari terapi bekam sama sekali untuk mencegah komplikasi dan efek samping [4]. Memahami risiko dan kontraindikasi yang terkait dengan terapi bekam sangat penting untuk memastikan keamanan dan efektivitas pendekatan pengobatan tradisional ini untuk mengelola tekanan darah tinggi dan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan [6].
Mengintegrasikan terapi bekam dengan pengobatan tradisional untuk tekanan darah tinggi
Bekam, atau terapi bekam, merupakan metode pengobatan tradisional yang diyakini dapat membantu mengatasi masalah tekanan darah tinggi[6]. Terapi bekam melibatkan penghilangan darah kotor dari tubuh melalui permukaan kulit, yang bertujuan untuk membersihkan tubuh dari toksin dan meningkatkan sirkulasi darah[12]. Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa terapi bekam dapat memberikan efek positif dalam menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi[32]. Selain itu, bekam basah dapat membersihkan zat-zat beracun dengan membuat sayatan kecil atau menusukan di permukaan kulit, merangsang pelepasan zat anti-nyeri, dan membantu mengurangi peradangan[33].
Integrasi terapi bekam dengan pengobatan tradisional dan perubahan gaya hidup dapat menjadi pendekatan holistik yang efektif dalam menangani tekanan darah tinggi[6]. Dengan kolaborasi yang tepat antara penyedia layanan kesehatan dan praktisi terapi bekam, pasien hipertensi dapat memperoleh manfaat yang signifikan dalam pemeliharaan kondisi mereka[29]. Terapi bekam tidak hanya bertujuan untuk meredakan gejala, tetapi juga untuk memperbaiki sirkulasi darah, merangsang sistem kekebalan tubuh, dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan[17].
Pentingnya menjaga perkembangan tekanan darah pada pasien yang menjalani terapi bekam tidak boleh diabaikan[29]. Studi menunjukkan bahwa terapi bekam dapat mengurangi tekanan darah pada penderita hipertensi, namun penting untuk terus memonitor respon tubuh terhadap terapi ini[26]. Meskipun terapi bekam dapat memberikan manfaat dalam menurunkan tekanan darah, penting untuk memperhatikan bahwa terapi ini mungkin tidak mempengaruhi penanganan kondisi lain seperti Kolesterol tinggi[34]. Dengan pendekatan yang komprehensif dan pemantauan yang cermat, terapi bekam dapat menjadi salah satu komponen penting dalam pengelolaan tekanan darah tinggi secara holistik[20].
Pengalaman pribadi dan testimoni tentang terapi bekam untuk tekanan darah tinggi
Pengalaman pribadi dan kesaksian mengenai terapi bekam untuk tekanan darah tinggi sering kali menyoroti hasil positif dan peningkatan kesehatan yang telah diamati oleh individu [35]. Bekam, terapi tradisional yang diyakini dapat membantu mengatasi hipertensi, hadir dalam dua bentuk utama: bekam basah dan bekam kering [36]. Diantaranya, bekam basah dianggap lebih efektif dalam mengobati tekanan darah tinggi karena adanya langkah tambahan dalam mengontrol perdarahan, yang diyakini memiliki manfaat terapeutik [36]. Terapi bekam dianggap dapat meningkatkan sirkulasi darah ke seluruh tubuh, yang mungkin berkontribusi terhadap potensinya dalam mengurangi tekanan darah tinggi. Beberapa penelitian, termasuk yang diterbitkan dalam Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik pada Maret 2019, menunjukkan dampak positif terapi bekam terhadap manajemen tekanan darah pada pasien hipertensi[37][20].
Terlepas dari manfaat yang dilaporkan, individu yang menjalani terapi bekam untuk tekanan darah tinggi mungkin menghadapi tantangan selama prosesnya [24]. Tantangan-tantangan ini dapat mencakup ketidaknyamanan selama prosedur bekam, potensi memar atau iritasi kulit pasca perawatan, dan perlunya beberapa sesi untuk mengamati perubahan signifikan pada tingkat tekanan darah. Selain itu, mungkin ada hambatan psikologis terkait dengan ketidaktahuan akan terapi dan persepsi budaya seputar bekam. Mengatasi tantangan ini memerlukan pendekatan holistik yang mempertimbangkan aspek fisik dan emosional dari kesejahteraan individu selama perjalanan terapi bekam.
Selain itu, efek jangka panjang dari terapi bekam pada pengelolaan tekanan darah tinggi penting untuk dipertimbangkan [20]. Studi penelitian, seperti yang dilakukan di Klinik Terapi Keperawatan Holistik di Probolinggo, bertujuan untuk mengeksplorasi dampak berkelanjutan dari bekam terhadap tingkat tekanan darah pada pasien hipertensi [29]. Studi-studi ini memberikan wawasan berharga mengenai ketahanan efek terapi bekam dan potensinya sebagai pendekatan pelengkap terhadap strategi manajemen hipertensi tradisional. Memahami efek jangka panjang dari terapi bekam dapat membantu penyedia layanan kesehatan dan individu membuat keputusan yang tepat dalam mengintegrasikan praktik tradisional ini ke dalam rencana pengobatan hipertensi mereka secara keseluruhan.
Masa depan terapi bekam untuk pengelolaan tekanan darah tinggi
Penelitian dan uji klinis yang sedang berlangsung menyoroti efek terapi bekam basah pada penderita hipertensi dalam menurunkan tekanan darah[17]. Terapi bekam telah menjadi perhatian karena bertujuan untuk mengurangi kadar lemak jahat dan Kolesterol (LDL) yang merugikan[30]. Manajemen hipertensi dilakukan secara farmakologis dan non-farmakologis sebagai terapi komplementer, termasuk terapi bekam[20]. Bekam merupakan metode pengobatan penyakit dengan menyedot udara menggunakan cangkir kaca atau silikon pada kulit, yang diyakini dapat membantu menurunkan tekanan darah[38]. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi bekam dapat mengurangi tekanan darah pada pasien hipertensi, menyoroti potensi pengobatan alternatif ini untuk pengaturan tekanan darah[26].
Integrasi terapi bekam ke dalam praktik pelayanan kesehatan arus utama dapat meningkatkan aksesibilitas dan penerimaan terapi ini oleh masyarakat luas[15]. Dengan mendorong kolaborasi antara praktisi kesehatan konvensional dan terapis bekam, pasien hipertensi dapat memperoleh manfaat dari pendekatan holistik yang mencakup aspek fisik, emosional, dan spiritual[6]. Selain itu, terapi bekam dapat membantu meningkatkan aliran darah ke kulit, meningkatkan toleransi terhadap rasa sakit, menjaga sifat biomekanik kulit, mengobati peradangan, dan mengurangi risiko beberapa kondisi kesehatan[8]. Dengan demikian, terapi bekam memiliki potensi untuk menjadi bagian integral dari pengelolaan hipertensi.
Potensi perawatan bekam yang disesuaikan untuk pengaturan tekanan darah menunjukkan bahwa terapi ini dapat menjadi alternatif yang efektif dalam penanganan hipertensi[30]. Penelitian menyimpulkan bahwa terapi bekam memiliki efek signifikan dalam menurunkan tekanan darah baik sistolik maupun diastolik pada penderita hipertensi[17]. Dengan fokus pada aspek preventif, terapi bekam juga dapat membantu mencegah perkembangan hipertensi dengan pendekatan non-farmakologis, memberikan harapan bagi perbaikan layanan kesehatan kepada penderita hipertensi[15]. Dengan penekanan pada manfaat kesehatan yang beragam yang ditawarkan oleh terapi bekam, pengintegrasian metode ini ke dalam praktik medis konvensional dapat membuka pintu bagi pendekatan holistik yang komprehensif dalam pengelolaan tekanan darah tinggi.